METODE PENELITIAN
PROSES PENGASAPAN IKAN MANYUNG
DI KEJAWEN LOR G. I/NO. 3 KENJERAN SURABAYA
DI KEJAWEN LOR G. I/NO. 3 KENJERAN SURABAYA
ISMAIL TUEN LAMABLAWA
NIM. 2010.02.5.0008
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2013
Judul : PROSES PENGASAPAN IKAN MANYUNG DI
KEJAWEN LOR
G. I/NO. 3 KENJERAN SURABAYA
G. I/NO. 3 KENJERAN SURABAYA
Pendahuluan :
Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Garis pantai
Indonesia merupakan garis pantai terpanjang keempat di dunia, yaitu mencapai
lebih dari 95.181 km mengakibatkan Indonesia pun kaya akan kekayaan lautnya.
Lautan luas yang memeluk seluruh kepulauan mengandung ikan-ikan sehat dan kaya
akan protein dalam jumlah yang luar biasa melimpah. Jenis ikan di Indonesia pun
mencapai 48.1 % dari jenis ikan yang ada di dunia. Perikanan merupakan salah
satu harapan, sumber pangan dan sumber devisa negara non migas. Berbagai jenis
ikan dan udang sebagai komponen perikanan Indonesia salah satunya adalah ikan
Manyung. Ikan ini hidup di dua habitat yang mula-mula di air tawar lalu beruaya
ke perairan estauri untuk memijah, dan ruayanya ikan Manyung sampai ke laut
lepas.
Perikanan
adalah suatu kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya alam perikanan,
dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan manusia
dengan mengoptimalisasikan dan memelihara produktivitas sumber daya perikanan
dan kelestarian dari sebuah lingkungan. Di dalam Perikanan, banyak hal yang
bisa dimanfaatkan sebagai lahan bisnis perekonomian. Mulai dari perikanan
tangkap, perikanan budidaya dan salah satunya lagi pengolahan. Saat ini
pengolahan banyak dilirik para pengusaha di berbagai Negara. Terdapat beberapa
proses dalam pengolahan yakni menjadikan bahan mentah menjadi bahan olahan siap
makan, atau bahan mentah segar menjadi bahan mentah beku. Banyak Para Usahawan
di Indonesia Ini yang berlomba menjadikan Komoditi hasil perikanan untuk diolah
dan dijadikan suatu produk yang bernilai ekonomis tinggi.
Ikan
manyung (Arius thalassinus) adalah ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis
penting. Jenis ikan ini merupakan salah satu sumber daya ikan yang sangat
penting karena potensinya cukup besar dan mempunyai prospek pemanfaatan yang
baik. Dalam pemanfaatannya, Ikan manyung dapat diolah menjadi ikan asin yang
disebut jambal roti, kepala ikan manyung
digulai, dimangut, atau diasap, menjadi makanan khas pantai utara Jawa, Kantung
udara ikan ini juga diperdagangkan dan dikonsumsi. Telur manyung dapat dipepes
dan Pembuatan surimi. Ikan ini adalah anggota bangsa ikan berkumis
(Siluriformes)
Pengasapan
merupakan proses pengolahan perikanan yang bersifat dan bertujuan untuk
mengawetkan makanan dengan cara pengasapan. Dimana proses pengasapan di daerah Kejawen
Lor Kenjeran ini merupakan usaha perikanan yang sistemnya berawal dari nenek
moyang atau bisa disebut juga turun temurun, Proses pengasapan ini diolah oleh
Bapak Sutiono beserta Keluarganya disuatu tempat yang disekitarnya terdapat
Proses pengasapan yang banyaknya sejumlah 30 tempat dalam satu Desa.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung?
2.
Bagaimana biologi dan ekologi ikan Manyung (Arius thalassinus)?
3.
Bagaimana potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung (Arius thalassinus)?
4.
Bagaimana proses pengasapan ikan Manyung?
5.
Bagaimana Asalmula terbentuknya Usaha Pengasapan di daerah pantai Kenjeran?
6.
Bagaimana proses pengembangan produknya?
Tujuan
1.
Menjelaskan taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung
2.
Menjelaskan biologi dan ekologi ikan Manyung.
3.
Menjelaskan potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung
4.
Menjelaskan proses pengasapan ikan Manyung.
5.
Menjelaskan Asalmula terbentuknya Usaha Pengasapan di daerah pantai Kenjeran.
6.
Menjelaskan proses pengembangan produknya.
Manfaat
penelitian
Penelitian
ini diharapkan untuk dapat memberikan pengetahuan serta informasi tentang
proses Pengasapan, pemanfaatan mengenai bagaimana cara pengembangan poduk dengan
baik dan berdaya saing tinggi.
Metodologi Penelitian
Metode
penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan dimana penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari secara intensif, latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu obyek atau bisa dibilang
Survey dimana cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah perekonomian
termasuk kepentingan mansyarakat. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi
tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi langsung dan pengamatan menggunakan alat bantu
kamera untuk menggambil data sebagai penguat data.
Gambar hasil survey
Hasil dan
Pembahasan
Taksonomi Menurut Saanin
(1968), ikan Manyung (Arius thalassinus) dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Pisces Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysis Famili : Ariidae Genus : Arius Spesies : Arius thalassinus
Gambar 1. Ikan Manyung (Arius Thalassinus)
Morfologi Ikan Manyung
hidup di perairan estuari dan laut. Kebanyakan ikan ini hidup di dua habitat,
yaitu mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estuari untuk memijah.
Ruaya ikan Manyung ini sampai ke laut lepas. Ikan Manyung dapat dikelompokan
sebagai ikan demersal besar. Bentuk badan memanjang, kepala picak (gepeng),
bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang
atas). Perisai kepala beralur dan berbintik. Ciri khusus dari ikan ini adalah
adanya adipose fin, yaitu sirip tambahan berupa lemak yang terletak dibelakang
sirip dorsal dan tidak berhubungan. Sirip punggung, dada, dan dubur masing-masing
berjari keras satu dan mengandung bisa. Sirip lengkap yaitu sirip dorsal,
ventral, pektoral, anal, dan caudal. Mulut tidak dapat disembulkan dengan
posisi mulut terminal. Linea literalis lengkap berada di permukaan kulit,
karena tidak mempunyai sisik dan berada di atas sirip pektoral. Warna merah
sawo atau merah sawo keabuan bagian atas, putih merah maya-maya bagian bawah.
Sisip-siripnya (punggung, dubur) ujungnya gelap. Jenis ikan ini dapat berukuran
besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 250-700 mm dan dapat mencapai panjang
1500 mm. Berat ikan Manyung berkisar antara 190-4500 gram pada panjang 195-580
mm, dan 553-5000 gram pada panjang 280-600 mm.
Penyebaran dan Habitat
Menurut Kailola (1980) dalam Moosa (1987), suku Ariidae hidup di ketiga wilayah
tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia hingga ke
Indonesia, Filipina, Taiwan, Papua Nugini dan Australia Utara. Pusat penyebaran
utama suku Ariidae ini berada di bagian Utara Amerika, Selatan India,
Indonesia, dan Papua Nugini. Gambar 2. Persebaran Ikan Manyung di Dunia
Penyebaran ikan Manyung di Indonesia meliputi perairan laut barat Sumatera
Selatan, Jawa, Selat Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusa Tenggara
Timur, Selatan dan Barat Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara sulawesi, Maluku
dan Irian. Menurut Suhendra (1991), ikan Manyung di Indonesia ini banyak
ditemukan hampir di seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada pantai yang
ada muara sungainya (estuari), yaitu pada dasar perairan muara sungai menuju laut
pada kedalaman 20-100 m. (Burhanuddin et.al, 1987).
Biologi Rumus sirip ikan
Manyung yaitu: B : 5; D : I,7; A :15-18; P : I,11; V : 6. Tinggi tubuh ikan
Manyung sama dengan 5,4 kali dan panjang kepala sama dengan 3,4 – lebih dari 4
kali panjang baku tubuhnya. Bentuk kelompok gigi pada rahang atas dan
langit-langit ada tiga baris yaitu baris pertama terdiri dari satu kelompok
menyerupai kacang tanah yang belum dikupas (tiga gelombang), baris kedua ada
dua kelompok seperti jamur merang dan kelompok pada baris ketiga ada ada dua
menyerupai telapak kaki. Bentuk gigi ikan ini jelas sekali berbeda dengan
jenis-jenis lainnya. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap
pada ukuran 25 -70 cm, dan bisa mencapai panjang 150 cm. (Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Osanologi- LIPI. 1987) Ikan Manyung (Arius thalassiunus) tergolong pada famili
Ariidae, mempunyai duri pada sirip dada dan sirip punggung depan. Sirip
punggung belakang bentuknya kecil dan tidak berjari sirip yang dinamakan sirip
lemak. Sungut ada tiga pasang yaitu dua pasang pada rahang bawah dan satu
pasang pada rahang atas serta langit-langit bergigi, dan pemakan udang, moluska
serta ikan kecil lainnya (Djuhanda, 1981). 3.2 Ekologi Ikan Manyung (Arius
Thalassinus) merupakan jenis ikan dari suku Ariidae yang mempunyai rentang
salinitas yang panjang karena dapat hidup di perairan tawar, estuari, dan laut.
4.1 Potensi Ikan manyung (Arius thalassinus) mempunyai beragam potensi
dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ikan tersebut tersebar di seluruh
perairan pantai, lepas pantai Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi Selatan, dan Arafura. Bagian utara meliputi sepanjang pantai India,
Thailand, dan sepanjang pantai Laut Cina Selatan serta bagian selatan pantai
Australia, kecuali bagian selatan benua tersebut. Berbagai olahan berbahan
dasar ikan manyung di antaranya adalah ikan asin yang disebut jambal roti, juga
bagian kepala ikan ini dapat digulai, dimangut, maupun diasap yang merupakan
makanan khas pantai utara Jawa (Pantura). Selain diolah, kantung udara ikan ini
juga diperdagangkan untuk dikonsumsi serta telurnya pun dapat dijadikan pepes.
Kajian pengolahan ikan manyung ini pun telah dikembangkan hingga pada pembuatan
surimi (Anonim,2012). Pengolahan ikan manyung biasanya dilakukan secara
tradisional, karena pengolahan secara tradisional memiliki peranan sangat
penting dalam mempertahankan nilai gizi dan zat berguna lainnya yang terkandung
dalam ikan ini. Sebagian besar ikan yang diperoleh dari hasil tangkapan maupun
budidaya, diolah secara tradisional. Dalam kebutuhan 9 (sembilan) bahan pokok,
posisi olahan ikan tradisional memiliki peranan yang sangat besar untuk
mengatasi masalah kekurangan gizi dan kesehatan masyarakat,disamping
sumbangannya bagi devisa negara (Dirjen Perikanan,1986). Salah satu sifat dari
produk olahan tradisional ikan manyung yang beredar di pasaran sangat beragam
berdasarkan tingkatan mutunya, namun pada umumnya masih relatif rendah. Hal ini
disebabkan karena beragamnya mutu bahan baku yang digunakan dan kurangnya
pengendalian terhadap faktor- faktor yang menyebabkan kemunduran mutu selama
penanganan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, pengemasan,
penyimpanan dan distribusi produk. Ikan manyung yang salah satu hasil olahannya
yang dikenal dengan istilah “jambal roti” merupakan contoh produk olahan ikan
manyung secara tradisional. Istilah “jambal roti” timbul karena ikan manyung
asin yang telah digoreng teksturnya rapuh seperti rapuhnya roti panggang
(Burhanuddin et. al, 1987). Potensi lain yang terdapat dalam ikan ini adalah
dapat dijadikan sebagai abon dan makanan konsumsi yang berprotein tinggi untuk
mencegah stroke dan penyakit jantung. Minyak dalam ikan ini memiliki kandungan
Omega-3 yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Komposisi kimia pada ikan
manyung ini sangat bervariasi tergantung dari jenis ikan, jenis kelamin,
kematangan seksual, umur, musim penangkapan, dan habitat. Ikan manyung juga
termasuk ikan berlemak rendah dan berprotein tinggi. (Burhanuddin et.al, 1987)
4.2 Pemanfaatan Pemanfaatan ikan manyung ini cukup luas yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Manfaat yang paling besar dari ikan
manyung ini adalah sebagai ikan konsumsi, bahan pangan serta bahan campuran
untuk produk makanan lainnya. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan manyung
ini, memberikan manfaat yang paling besar bagi manusia untuk kesehatan dan
mencegah dari penyakit seperti: jantung, stroke, dan kolesterol. Minyak dalam
ikan ini merupakan lemak yang berkolesterol rendah, sehingga jika mengkonsumsi
ikan ini dalam jumlah banyak tidak akan menyebabkan kelebihan kolesterol. Dalam
bidang olahraga maupun rekreasi, ikan ini dapat dijadikan sebagai sport
fishing, rekreasi bagi orang yang memiliki hobi memancing. Ikan manyung ini
hidup didasar perairan (ikan demersal) yang dapat dimanfaatkan sebagai ikan
tangkapan dengan menggunakan alat tangkap seperti: jaring, pancing, rawe,
pukat, gillnet, bagan, dan serok (Burhanuddin et.al, 1987). Dalam bidang
ekonomi maupun bisnis, ikan ini merupakan ikan ekonomis penting sebagai ikan
konsumsi yang dapat dijadikan sebagai bahan penghasil uang dengan
memperdagangkannya dalam bentuk segar (dibekukan) maupun dalam bentuk ikan asin
disebut dengan ”jambal roti” yang harganya sangat mahal.
4.3 Proses Pengasapan Ikan Manyung
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Ikan Manyung termasuk suku Ariidae dan merupakan salah
satu ikan dasar (demersal) yang hidup di perairan tawar, estuari, dan laut.
Ikan Manyung dapat dikelempokan sebagai ikan demersal besar. Ikan Manyung hidup
di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera
Hindia. Ikan ini memiliki tekstur yang emput dan dapat dimanfaatkan dan diolah
sebagai ikan asin atau dikenal sebagai ikan jambal roti. Selain itu, ikan
Manyung pun dapat dimanfaatkan sebagai sport fishing.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2012. Manyung
[terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki. (diakses tanggal 1 Mei 2012,
pukul 09.23 WIB). Burhanudin, A.D., S. Martosewojo dan M. Hoetomo. 1987.Sumber
Daya Ikan Manyung di Indonesia. LON-LIPI: Jakarta. Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Ciamis. 2005. Larangan Penggunaan Bahan Kimia pada Produk Perikanan.
Brosur. Dinas Kelautan dan Perikanan: Kab. Ciamis. Djuhanda, T. 1981. Dunia
Ikan. Armiko: Bandung. Vivacious. 2009. Ikan Manyung (Arius thalassinus)
[terhubung berkala]. http://
vivacious86.blogspot.com/2009/10/ikan-manyung-arius-thalassinus.html. (diakses
tanggal 31 Oktober 2009, pukul 19.26 WIB)
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar